Konsep Rumah Tangga Islami – Sakinah Mawaddah Warahmah

rumah tangga islami mutiara hikmahArtikel mutiara hikmah ini membahas rumah tangga Islami – konsep rumah tangga sakinah, mawaddah warahmah. Subhanallah, betapa indahnya jika ada seorang suami berani mengatakan pada istrinya dengan kalimat seperti ini:

”Wahai istriku tersayang, janganlah engkau terlampau mencintaiku. Aku hanyalah sekedar makhluk yang tiada berdaya. Aku takkan pernah dapat
membelamu, kecuali jika Allah memberikan kekuatan padaku. Aku takkan pernah mampu memberi nafkah untukmu meski satu rupiah pun, kecuali jika Allah menitipkan rizki kepadaku.” Inilah ciri rumah tangga Islami yang menyertakan Allah sebagai nomor satu dalam kehidupan.

Nasihat untuk istri menuju rumah tangga Islami

Maka cintailah Allah sang penguasa jagat semesta ini. Jika Allah mencintaimu, maka niscaya Dia akan memelihara dirimu meskipun aku jauh darimu. Jika Allah menyayangi kamu, maka Allah akan membela serta mencukupimu meskipun aku tiada berdaya untuk membela dan mencukupimu. Maka cintai aku sekedar apa yang diperintahkan Allah kepadamu.”

Inilah sesungguhnya cerminan rumah tangga Islami “laa hubba illallaah.” Tidak ada yang dicintai selain Allah. Betapa teramat mulianya rumah tangga Islami yang menjadikan cinta pada Allah sebagai prioritas utama dalam membangun keluarga. Betapa tidak! Rumah tangga yang bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kesanggupannya untuk tidak mencintai apa dan siapa pun, kecuali hanya Allah, niscaya akan merasakan lezatnya dekat dan bertatapan dengan Dia yang memiliki sifat Rahman -Rahim .

Dalam rumah tangga Islami, seorang istri yang hanya mencintai Allah, dia tentu akan berbakti kepada suami. Tapi bukan agar suami mencintainya! Itu karena Allah. Maka jangan heran kalau dia mampu menunjukkan bakti dan kesetiaannya kepada sang suami dengan begitu tulus. Manakala suami pulang dari kantor atau dari bepergian, dia akan senantiasa menyambutnya dengan hati yang indah, yang tersemburat dari wajah dan penampilan yang sedap dipandang mata sang suami.

Begitu pun saat suami berangkat dari rumah, ia akan menghantarnya dengan hati dan tatapan yang tidak diselimuti kekhawatiran, apalagi kecurigaan. Sementara dirinya yang tinggal di rumah pun mampu menjaga diri dan harta suaminya dengan sebaik-biknya.

Ciri rumah tangga Islami lainnya, sang istri jika berbicara akan menjaga lisannya dengan baik. Ia akan selalu berkata baik, atau diam. Tak terlontar sepatah kata pun yang bisa membuat hati suami galau. Sesuai hadits Nabi, “Berkatalah yang baik, atau diamlah!”

Sumber : MQ. Konsep rumah tangga Islami ini saya yakin sulit dikemukakan langsung oleh sang suami /istri. Mungkin malu untuk menyampaikan 🙂 Jika demikian, solusinya adalah share artikel ini untuk istri/ suami anda dan sahabat-sahabat anda. Semoga seluruh pembaca diberi kemudahan dalam membina rumah tangga Islami. Amin

Silakan share…
error: Content is protected !!