Cara Shalat yang Benar : Ada Sutrah

Sudahkah mengetahui cara shalat yang benar? Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diketahui bahwa cara shalat yang benar adalah cara shalat yang sesuai dengan contoh Nabi. Hal ini sering disebut dengan cara shalat Nabi, atau sifat shalat Nabi. Ini artinya, bicara tentang shalat yang benar adalah cara shalat yang berdasarkan hadits Nabi.

Ringkasnya, jika kita telah mengetahui hadits-hadits shahih tentang cara shalat dari awal hingga akhir, maka insya_allah dapat dikatakan bahwa kita sudah mengetahui cara shalat yang benar. Sudahkah?

STOP! Yang akan kami tulis di sini insya_allah merupakan cara shalat yang benar, karena ada dasar haditsnya. Tapi kami tidak mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya cara shalat yang benar. Kami tidak bermaksud menyalahkan yang lain. Silakan anda berbeda dengan kami, asal anda tahu dasarnya.

Cara Shalat Nabi : Berdiri Menghadap Sutrah

“Janganlah kalian shalat kecuali dengan menghadap sutrah dan janganlah kalian biarkan seorangpun lewat di hadapanmu” (HR Muslim).

Sutrah adalah pembatas shalat, letaknya di depan orang yang mengerjakan shalat atau agak ke kanan/kiri dengan jarak 3 (tiga) hasta (±120 cm) dari tempat berdiri. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad: “Dan beliau Rasulullah SAW berdiri dekat dengan sutrah, dengan jarak tiga hasta” (HR Bukhari, Ahmad). Satu hasta adalah jarak dari siku dengan hingga ujung jari tengah.Tinggi sutrah minimal 1 hasta (±40 cm).

Adapun barang-barang yang dapat dijadikan sutrah (di dalam masjid) adalah:

  • Dinding masjid
  • Punggung orang
  • Tiang masjid
  • Mimbar

Barang-barang lainnya yang tingginya 1 hasta atau lebih.

Tentang sutrah, dalam hadits lain juga ditegaskan: “Janganlah kamu shalat kecuali dengan menghadap sutrah” (HR Ibnu Khuzaimah). Ayo belajar shalat yang benar…

Cara Shalat Nabi Tentang Sutrah

Keterangan gambar:
Orang shalat no.1 memakai dinding sebagai sutrahnya
Orang shalat no.2 memakai punggung orang sebagai sutrahnya
Orang shalat no.7 memakai tiang sebagai sutrahnya
Orang shalat no.3, 4, 5, 6 tidak memakai sutrah, meskipun memakai sajadah. Sajadah tidak dapat dianggap sebagai sutrah sebab tinggi  kurang dari satu hasta (±40 cm).

Demikian pembahasan cara shalat Nabi tentang sutrah. Insya_allah disambung kembali dalam posting berikutnya. Sumber: Shalat Sempurna .com

Silakan share…
error: Content is protected !!