
Teks ceramah agama Islam by AA Gym ini bertema “Bagaimana Agar Amal Tetap Bermakna.” Simak tips dan triknya, semoga kita tidak terjebak dengan amalan pepesan kosong tanpa makna sama sekali!
Hati-hati untuk orang yang amal ibadahnya temporal, sebab mungkin itu adalah tanda-tanda ikhlasnya belum sempurna. Sebab ibadah yang dikerjakan dengan temporal tidak ada lain, ukurannya ialah urusan dunia. Amal tersebut hanya dikerjakan jika sedang butuh, lagi dilanda musibah, atau lagi ada ujian kesusahan. Tidak demikian halnya manakala pertolongan dari Allah datang, datang kesenangan Maka kemampuannya bersenang-senangnya bersama Allah malah menghilang. | Teks ceramah agama Islam
Contohnya ada orang yang menjelang pernikahan tiba-tiba saja ibadahnya jadi meningkat, shalat fardhu tepat waktu, shalat sunnah tahajud nampak khusyu. Namun saat sudah menikah, jangankan shalat tahajud, shalat subuh pun terlambat. Ini perbuatan yang memalukan! Sudah diberi kesenangan, justeru malah lalai akan perintah-Nya. Seharusnya setelah nikah berusaha lebih gigih lagi dalam ber-taqarrub kepada Allah sebagai perwujudan rasa syukur.
Saat wudhu, misalnya, ternyata di sebelahnya ada seorang kyai yang cukup terkenal dan disegani, wudhu kita pun mendadak dibagus-baguskan. Lain halnya jika tidak ada siapa pun yang melihat, wudhu kita kembali dilakukan dengan seadanya dan lebih dipercepat.
Contoh lagi saat menjadi imam shalat, bacaan Al Quran kita digetar-getarkan atau agar orang lain hanyut. Namun sebaliknya ketika shalat sendiri, shalat kita menjadi kilat, padat, dan cepat. Kalau shalat sendirian dia begitu gesit, tapi kalau ada orang lain jadi kelihatan lebih bagus. Hati-hatilah bisa jadi ada sesuatu dibalik ketidakikhlasan ibadah-ibadah kita ini.
Karenanya kalau melihat amal-amal yang kita lakukan jadi melemah kualitas dan kuantitasnya ketika diberi kesenangan, maka itulah tanda bahwa kita kurang ikhlas dalam beramal. Baca terus teks ceramah agama Islam …
Berbeda dengan orang-orang yang benar-benar ikhlas, dimana seorang hamba mampu beribadah secara istiqamah dan terus-menerus berkesinambungan. Ketika diberi kesusahan, dia akan segera saja bersimpuh sujud merindukan pertolongan Allah. Saat diberi kelapangan dan kesenangan yang lebih lagi, jusetru ia semakin bersimpuh dan bersyukur lagi atas nikmat-Nya ini.
Orang-orang ikhlas ialah orang yang kualitas amalnya sama baik dalam kondisi ada atau tidak ada orang yang memperhatikannya. Sedang orang yang tidak ikhlas, ibadahnya akan dilakukan lebih bagus ketika ada orang lain memperhatikannya, apalagi bila orang tersebut dihormati dan disegani. | Teks ceramah agama Islam
Sungguh satu keberuntungan besar bagi orang-orang yang ikhlas ini. Betapa tidak? Mereka yang ikhlas akan selalu dianugerahi pahala, bahkan bagi orang-orang ikhlas, amal-amal mubah pun pahalanya akan berubah jadi pahala amalan sunah atau wajib. Hal ini akibat niatnya yang bagus.
lanjutan teks ceramah agama …
Maka, untuk mereka yang ikhlas, mereka tidak melakukan sesuatu kecuali ia kemas niatnya lurus kepada Allah saja. Kalau hendak duduk di kursi diucapkannya, “Bismilahirrahmanirrahiim, ya Allah semoga aktivitas duduk ini menjadi amal kebaikan”. Lisannya yang bening senantiasa memuji Allah atas nikmatnya berupa karunia bisa duduk sehingga ia dapat beristirahat menghilangkan kepenatan. Jadilah aktivitas duduk ini sarana taqarrub kepada Allah.
Sebab tidak sedikit orang yang melakukan aktivitas duduk, namun tidak mendapatkan tambahan nilai apapun, selain meletakkan pantat di kursi. Tidak usah heran bila suatu saat Allah memberi peringatan dengan sakit ambaien atau bisul, sekedar kenang-kenangan bahwa aktivitas duduk adalah anugerah nikmat yang Allah karuniakan kepada kita. | Teks ceramah agama Islam
Begitu pula saat makan, sempurnakan niat dalam hati, karena sudah semestinya dalam lubuk hati yang paling dalam kita meyakini bahwa Allah-lah yang memberi makan tiap hari, tiada satu hari pun yang luput dari limpahan curahan nikmatnya.
Jika beli sesuatu, niatkan pula bahwa apa yang dibeli diniatkan karena Allah. Saat beli kendaraan, niatkan karena Allah. Karena menurut Rasulullah SAW, kendaraan itu ada tiga jenis, 1) Kendaraan untuk Allah, 2) Kendaraan untuk setan, 3) Kendaraan untuk dirinya sendiri.
Apa cirinya? Kalau niatnya benar, dipakai untuk maslahat ibadah, maslahat agama, maka inilah kendaraan untuk Allah. Tapi kalau sekedar untuk pamer, ria, ujub, maka inilah kendaraan untuk setan. Sedangkan kendaraan untuk dirinya sendiri, misakan kuda dipelihara, dikembangbiakan, dipakai tanpa niat, maka inilah kendaran untuk diri sendiri. | Teks ceramah agama Islam
Sekali lagi, pastikan jika kita beli kendaraan, niat kita hanyalah karena Allah. Karenanya bermohon saja kepada Allah, “Ya Allah saya butuh kendaraan yang layak, yang bisa meringankan untuk menuntut ilmu, yang bisa meringankan untuk berbuat amal, yang bisa meringankan dalam menjaga amanah”.
Subhanallah untuk orang yang telah meniatkan seperti ini, maka, bensinnya, tempat duduknya, shockbreaker-nya, dan semuanya dari kendaraan itu ada dalam timbangan kebaikan, insya Allah. Sebaliknya jika digunakan untuk maksiyat, maka kita juga yang akan menanggungnya.
Keuntungan lain dari orang yang ikhlas ialah akan mendapatkan pahala amal, walaupun belum menyempurnakan amalnya, bahkan belum mengamalkanya. Inilah istimewanya amalan orang yang ikhlas. Misalnya, suatu ketika kita niat mau bangun malam untuk shalat tahajud, “Ya Allah saya mau shalat tahajud, bangunkan jam 03. 30 ya Allah”.
Weaker pun diset, istri dikasih tahu, “Mah, kalau mamah bangun duluan, bangunkan Papah. Jam setengah empat kita akan shalat tahajud. Ya Allah saya ingin bisa bersujud kepadamu di waktu doa mustgajab”. Maka berdoa dan tidurlah ia dengan tekad bulat akan bangun malam untuk shalat tahajud. | Teks ceramah agama Islam
Sayangnya, saat bangun ternyata sudah adzan Subuh. Bagi hamba yang ikhlas, justru dia akan gembira bercampur sedih. Sedih karena tidak kebagian shalat tahajud dan gembira karena ia masih kebagian pahalanya. Untuk hamba yang telah berniat shalat tahajud dan tidak dibangunkan oleh Allah, maka jia dia sudah bertekad, Allah pasti akan memberikan pahalanya.
Allah tahu, hari-hari yang kita lalui akan menguras banyak tenaga. Allah Maha Tahu apa yang akan terjadi, Allah juga Maha Tahu bahwa kita mungkin telah defisit energi karena kesibukan kita terlalu banyak. Hanya Allah-lah yang menidurkan kita dengan pulas.
Sungguh apa pun amal yang dilakukan dengan ikhlas akan tetap bermakna, tetap bernilai, dan akan tetap mendapatkan balasan pahala yang setimpal. ***
Teks ceramah agama Islam ini dapat diberi bumbu ceramah. Klik: contoh ice breaking untuk menyisipkan humor segar.