Urutan Ibadah Haji Tamattu

ProMutu.com » tentang haji » urutan ibadah haji tamattu

Urutan Ibadah Haji

urutan ibadah haji yang simpel ringkasBerikut ini adalah urutan ibadah haji tamattu, yaitu dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu, baru mengerjakan haji. Cara ini paling banyak dikerjakan mengingat kemudahannya. Selain mudah, durasi ihramnya (memakai pakaian ihram) amat singkat, sehingga peluang anda untuk melanggar larangan ihram dapat diminimalis. Hanya saja, urutan ibadah haji seperti ini mewajibkan anda untuk bayar dam.

Urutan ibadah haji (tamattu) ini diringkas dari buku tentang haji yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI.

A. Pelaksanaan Umrah

– Mandi dan berwudhu
– Mengenakan pakaian ihram
– Shalat sunnah ihram 2 rakaat
1. Ihram untuk umrah
“Nawaitul umrota wa ahromtu bihaa lillaahi ta’aala”
Aku berniat umrah dengan berihram, karena Allah ta’ala.
Atau membaca: “Labaikallahumma umroh”
Aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berumrah
Tempat dan waktu pelaksanaan niat diinformasikan oleh ketua regu anda.
– Baca talbiyah, shalawat dan doa (sampai menjelang thawaf)
– Masuk kota Mekah
– Masuk Masjidil Haram
– Melihat Ka’bah

2. Thawaf
– Berdoa di Multazam
– Shalat sunnah thawaf 2 rakaat di maqam Ibrahim
– Shalat sunnah di hijir Ismail
– Minum air zam-zam

3. Sa’i
Dari bukit Shafa ke Marwah 7 kali

4. Tahallul
Memotong rambut

B. Pelaksanaan Haji

– Mandi dan berwudhu
– Mengenakan pakaian ihram
– Shalat sunnah ihram 2 rakaat

1. Ihram untuk haji
“Nawaitul hajja wa ahromtu bihaa lillaahi ta’aala”
Aku berniat haji dengan berihram, karena Allah ta’ala.
Atau membaca: “Labaikallahumma hajja”
Aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berhaji
Tempat dan waktu pelaksanaan niat diinformasikan oleh ketua regu anda.
– Baca talbiyah, shalawat dan doa (sampai menjelang thawaf)
– Berangkat ke Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah

2. Wukuf di Arafah (9 zulhijjah)
– Mendengarkan khutbah wukuf di Arafah
– Doa, dzikir, istighfar dan tafakur
– Berniat untuk meningkatkan ketaatan pada Allah
– Berangkat ke Musdalifah selepas shalat Maghrib – Isya (jama taqdim)
– Tetap membaca talbiyah, shalawat dan doa
– Bermalam di Musdalifah, walau sebentar
– Mengambil kerikil untuk lempar Jumrah di Mina
– Melanjutkan ke Mina
– Lontar jumrah aqabah (10 Dzulhijjah)

3. Tahallul awal dengan memangkas rambut
– Menghalalkan larangan haji, kecuali hubungan suami-istri atau pendahuluannya
– Berganti dengan pakaian biasa
– Membayar dam, dikoleksi oleh ketua regu
– Bermalam di Mina
– Lontar ketiga jumrah (ula, wushta, aqabah) pada 11 Dzulhijjah
– Lontar ketiga jumrah (ula, wushta, aqabah) pada 12 Dzulhijjah
– Lontar ketiga jumrah (ula, wushta, aqabah) pada 13 Dzulhijjah
– Kembali ke Mekah…

4. Thawaf Ifadhah
Kembali Mekah untuk thawaf ifadhah dapat dilakukan dalam 3 pilihan:
i. Tanggal 10 Dzulhijjah, setelah lempar jumrah aqobah dan cukur rambut (tahalul awal). Jika memilih ini, maka setelah sa’i (tahalutsani) kembali lagi ke Mina untuk mabit dan lempar 3 jumrah
ii. Tanggal 12 Dzulhijjah, setelah lempar 3 jumrah (nafar awal)
iii. Tanggal 13 Dzulhijjah, setelah lempar 3 jumrah (nafar tsani)
Jika memilih tanggal 12 atau 13, maka tidak perlu kembali ke Mina

5. Sa’i
Merupakan tahalutsani (tahalul kedua)
Setelah itu seluruh larangan haji tidak berlaku
Thawaf wada atau thawaf pamitan jika akan meninggalkan Mekah.

Yang diberi nomor merupakan urutan ibadah haji yang bersifat rukun (rukun haji). Penjelasan lebih lanjut tentang rukun haji:  baca artikel lainnya tentang haji «- Klik!

Silakan share…
error: Content is protected !!